Menjadi penulis adalah imipian saya sejak kecil, disamping ingin menjadi pelukis juga. Minatku pada menulis juga sudah muncul sejak kelas 5 SD lalu yang ditandai dengan banyaknya karangan cerita yang kubuat. Akan tetapi, semakin kedepan semakin berkurang pula aktivitas tulis-menulis ini, baik menulis dengan pena maupun menulis blog melalui laptop. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya aktivitas seperti banyaknya tugas, tugas organisasi, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan banyaknya acara yang semakin membuat kegiatan tulis-menulis ini menurun prioritasnya.
Pada saat masuk kuliah, Alhamdulillah banyak link yang tersedia untuk magang. Magang itu bisa berupa kerja paruh waktu di kantor ataupun hanya sekedar menjadi pekerja lepas. Setelah terpilih menjadi GSA (Google Student Ambassador), ada tawaran menarik untuk menjadi penulis lepas dari Kibar, Google Local Partner di Indonesia. Rencananya mbak Putri Izzati dari pihak kibar berencana membuat Ziliun, perusahaan yang berafiliasi dengan Kibar yang khusus mencari berita mengenai startup atau rintisan bisnis / wirausaha berbasis teknologi yang sangat jarang di Indonesia. Lho? Kenapa jarang? Ya karena di Indonesia masih memiliki paradigma sebagai pekerja, belum sampai ke tahap untuk membuat usaha sendiri. Alhamdulillah, seiring perkembangan jaman telah membuka paradigma masyarakat Indonesia untuk berwirausaha secara perlahan.
Alhamdulillah lagi, akhirnya kutemukan juga cara untuk mencari uang tambahan yang pekerjaannya sesuai dengan hobi dan minat. Setelah saya baca persyaratan dengan seksama, saya langsung bergegas membuat riwayat hidup dan surat lamaran ke mbak Putri. Hitung-hitung bisa menambah pengalaman untuk bekal bekerja setelah lulus kuliah nanti. Kemudian, tinggal menunggu wawancara setelah mengirimkan berkas tersebut. Wawancara dilakukan di kantor Estubizi, Jakarta Selatan sekaligus menghadiri acara GDG (Google Developer Group) disana. Alhamdulillah, langsung diterima.
Tak terasa waktu berlalu, banyak hal yang saya alami sebagai penulis lepas. Walaupun tidak harus ke kantor Kibar (waktu itu kantornya berada di Tanah Abang, sekarang pindah ke daerah Menteng) untuk setor tulisan karena bisa via surel (surat elektronik), tetap saja banyak tugas yang harus dikerjakan. Dapat tugas untuk menerjemahkan artikel berbahasa Inggris dan membuat artikel tentang acara-acara Google di Jakarta. Awalnya terasa menyenangkan, lama-kelamaan sulit juga karena banyak bentrok dengan tugas kuliah. Apalagi saat mbak Nisa (editor di Ziliun) menagih artikel lewat WhatsApp atau GMail, makin sibuk deh. Setelah kurang lebih 2 bulan, akhirnya selesai juga kerjasama dengan Ziliun sebagai penulis lepas. Pemberitahuan ini disampaikan oleh mbak Nisa melalui GMail yang dikirimkan ke saya. Ada sedikit perasaan sedih, tetapi sekarang sudah lebih bebas untuk lebih fokus terhadap tugas-tugas kuliah. Pihak Ziliun juga mengerti akan kesibukan saya.
Akhirnya saya bisa mendapatkan 2 hal yang berharga, honor sebagai penulis dan pengalaman dikejar deadline sebagai penulis lepas. Terima kasih kepada Kibar khususnya pada mbak Putri Izzati dan Nisa Syahidah yang telah sabar membimbing saya untuk mengembangkan kemampuan menulis artikel saya, disamping menyalurkan hobi yang sudah lama tidak ditekuni lagi. Semoga di masa yang akan datang, pengalaman ini bisa membantu pekerjaan saya nanti, amin.
Nice info. Kebetulan saya sedang mencari info ttg Ziliun.
ReplyDelete-www.karinamantik.wordpress.com